dalamproses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara“ atau 60 % tidak tuntas. Dilihat dari proses anak kurang tertantang . Anak kurang tertarik terhadap pembelajaran yang syarat dengan ceramah. Anak kurang terlibat dalam pembelajaran. Anak kurang aktif sehingga tidak muncul kreatifitas siswa. Ungkapan di atas berdasarkan hasil
Prosesperumusan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas dari jasa.. A. Presiden B. PPKI C. BPUPKI D. Panitia sembilan . Kategori : Semua Soal ★ SD Kelas 6 / Ulangan PPKn SD Kelas 6. Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas dari jasa.. A. Presiden. B. PPKI. C. BPUPKI. D. Panitia sembilan. Pilih jawaban
Proklamasibukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangann yang lebih berat lagi, menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. 1.2 Tujuan a. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewargegaraan b. Mengetahui tentang Proses Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara c. Memahami hubungan Sejarah Perumusan
Seharusnyamenjadi penting ketika nilai-nilai. Pancasila dimasukan dalam pembelajaran profesi dokter pada khususnya, dikarenakan dalam menjalankan profesinya ke depan diwajibkan untuk. memberikan
Latihansoal ini merupakan suplemen teman- teman semua bila membutuhkan bahan untuk belajar selain menggunakan buku paket yang disediakan oleh sekolah. Untuk latihan soal, disarikan dari materi PPKn kelas 7 SMP/ MTs semester 1 khususnya bab 1 tentang Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Vay Tiền Nhanh Ggads. Proses perumusan Pancasila menjadi dasar negara dilakukan pada sidang BPUPKI Ke-1, Sidang Panitia 9, dan Sidang BPUPKI Ke-dua yg akhirnya disahkan menjadi dasar negara. Pancasila mempunyai makna yang sangat mendalam. Berkaitan dengan hal tersebut, tentu menarik membahas proses perumusan Pancasila menjadi dasar negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara diatur dalam Pasal 2 UU tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara. Tak hanya sekadar menjadi dasar negara, Pancasila juga berfungsi sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia. Artinya, Pancasila dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Bangsa tanpa pandangan hidup rentan terpecah karena tidak memiliki arah, tujuan, atau cita-cita yang jelas. Adanya Pancasila sebagai pandangan hidup menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki pedoman atau petunjuk hidup yang dijadikan acuan. Pancasila sebagai pandangan hidup dipergunakan sebagai pedoman tingkah laku sehari-hari serta menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Proses perumusan Pancasila diawali saat sidang BPUPKI pertama. Dr. Radjiman Widyodiningrat mengajukan permasalahan yang perlu dibahas dalam sidang tersebut. Anggota BPUPKI terdiri dari 63 orang. Kemudian bertambah menjadi 68 orang menjelang sidang 10 Juli 1945. BPUPKI terdiri atas 23 orang birokrat fungsional, 17 orang golongan pergerakan kebangsaan, 11 orang golongan independen atua swasta dan 7 orang dari guru dan mubalig. Sidang pertama BPUPKI diadakan pada 28 Mei-1 Juni 1945. Sidang itu dibuka dengan sambutan dari wakil tentara pendudukan Jepang atau Dai Nippon, yang memberi nasihat agar BPUPKI mengadakan penyelidikan secara cermat berkaitan dengan dasar Indonesia merdeka. Sidang itu melibatkan Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Masing-masing pun menyampaikan rumusannya yakni sebagia berikut 1. Rumusan Dasar Negara dari Mohammad Yamin Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara yang disampaikan pada 29 Mei 1945. Awalnya, ia menyampaikan dasar negara tersebut tidak secara tertulis. Kelima usulan dasar negara itu yakni Peri Kebangsaan, Peri Kemanusaiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Kemudian, ia pun menyampaikan usulan lainnya. Selain itu, Mohammad Yamin juga menyampaikan usulan terkait rancangan lima dasar negara yang berupa gagasan tertulis. Berikut rumusan dasar negara dari Moh Yamin. Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebangsaan Persatuan Indonesia. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kerakyatan yang dipimpin olh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Rumusan Dasar Negara dari Soepomo Soepomo menyampaikan rumusan dasar negara pada 31 Mei 1945. Rumusan dasar negara yang diungkapkan oleh Soepomo tersebut, adalah sebagai berikut Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan Lahir dan Batin Musyawarah Keadilan Rakyat 3. Rumusan Dasar Negara dari Soekarno Soekarno juga menyampaikan terkait rumusan lima dasar negara pada 1 Juni 1945. Rumusan yang diajukan oleh Soekarno tersebut adalah sebagai berikut Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan Mufakat atau Demokrasi Kesejahteraan Sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Sejarah Singkat Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Setelah Soekarno menyampaikan pidatonya pada 1 Juni 1945, sidang BPUPKI yang pertama pun berakhir. Ketua BPUPKI kemudian membentuk panitia kecil. Tugas panitia kecil tersebut, adalah merumuskan kembali pidato Soekarno yang diberi nama Pancasila. Dalam anggota kecil itu, ada golongan penting yang berbeda pandangan. Satu golongan ingin agar Islam menjadi dasar negara. Sementara pihak lain menghendaki paham kebangsaan. Perbedaan ini pun sidang panitia kecil sedikit terhambat. Dengan adanya perselisihan antar golongan tersebut, Panitia Kecil yang berjumlah 38 orang itu menunjuk 9 orang. Panitia itu pun dikenal dengan Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan adalah yang beranggotakan Ki Bagus Hadikusuma, Kyai Haji Wakhid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Cokrosuyoso, Moh. Hatta, H. Agus Salim, dan Soekarno sebagai Ketua Panitia 9. Pada 10 Juli 1945 yakni sidang kedua BPUPKI, Panitia Sembilan mengumumkan bahwa telah berhasil merumuskan Pancasila. Rumusan itu dikenal dengan Piagam Jakarta yang berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila Ke-1 dianggap sebagai jalan tengah karena perbedaan pendapat golongan Islam dan kebangsaan. Namun tetap saja muncul keberatan dari Latuharhary yang didukung Wongsonegoro dan Husin Joyodiningrat. Keberatan juga datang dari Ki Bagus Hadiusumo. Ketika Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan, tiba-tiba Jepang menyerah pada sekutu. Pasalnya, terjadi ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Kejadian ini pun menjadi kesempatan Indonesia untuk mengumumkan kemerdekaannya. Meski sempat terjadi beberapa hal, kemerdekaan Indonesia pun berhasil diproklamasikan. Akhirnya Indonesia pun membentuk PPKI yang dilantik pada 18 Agustus 1945 dan mulai sidang pada 19 Agustus 1945. Direncanakan 24 Agustus 1945 adalah hari kemerdekaan. Kemudian, pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pada 18 Agustus 1945, Pancasila dan UUD NRI 1945 pun disahkan. Sejak saat itulah Pancasila menjadi dasar negara. Rumusan tersebut pun menjadi Pancasila yang tercantum pada UUD 1945 dengan sila-sila sebagai berikut Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Demikian penjelasan terkait proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Masing-masing sila itu memiliki lambang-lambang yang terdapat pada perisai burung Garuda Indonesia seperti Bintang, Rantai, Pohon Beringin, Kepala Banteng, dan Padi dan Kapas. Tak hanya itu, masing-masing sila memiliki makna tersendiri. Makna Pancasila di setiap silanya memiliki keterkaitan dan tak terpisahkan satu sama lain. Nilai luhur yang dibawa yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dilaksanakan saat sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia 9, dan sidang BPUPKI kedua yang pada akhirnya diresmikan menjadi dasar negara. Pancasila memiliki makna yang sangat mendalam sehingga tentunya akan menarik untuk membahas proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, Pancasila juga dapat menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia sebagai arahan, pedoman, dan petunjuk kehidupan. Bangsa yang tidak mempunyai pandangan hidup tentunya rentan terpecah belah, sebab tidak memiliki arah, tujuan, sert cita-cita yang jelas. Keberadaan Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia memperlihatkan jika kita memiliki petunjuk yang bisa dijadikan sebagai acuan. Pancasila dapat menjadi pedoman dalam tingkah laku sehari-hari dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terbentuknya Pancasila sendiri melewati proses perumusan yang panjang yang melibatkan banyak tokoh di dalamnya. Maka dari itu, simak sejarah proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara berikut ini. Proses Perumusan Pancasila BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 yang adalah kelanjutan dari janji Jepang dalam memberikan kemerdekaan untuk Indonesia. BPUPKI diketuai oleh dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dengan dua wakil ketua, RP Soeroso dan Ichibangase Yosio dari Jepang. BPUPKI telah mengadakan dua kali sidang resmi serta satu kali sidang tidak resmi. Sidang BPUPKI yang pertama berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 yang dipimpin langsung oleh ketua BPUPKI untuk membahas dasar negara, kewarganegaraan, wilayah negara, dan rancangan undang-undang dasar. Selanjutnya, sidang kedua BPUPKI berlangsung pada tanggal 10 sampai 17 Juli 1945 dengan membahas bentuk negara, undang-undang dasar, wilayah negara, kewarganegaraan, pembelaan, ekonomi keuangan, pengajaran, dan pendidikan. Perumusan Pancasila diawali pada sidang BPUPKI yang pertama dengan melibatkan tiga tokoh bangsa Indonesia, yaitu Soekarno, Soepomo, dan Muhammad Yamin yang mengusulkan hal-hal utama sebagai dasar negara. Muhammad Yamin memberikan usul bagian-bagian dasar negara Indonesia ketika pidato tidak tertulis pada tanggal 29 Mei 1945. Usulan tersebut berisi peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri kerakyatan, peri ketuhanan, dan kesejahteraan rakyat. Tidak hanya itu, Muhammad Yamin juga mengusulkan lima dasar negara yang berbentuk gagasan tertulis rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan persatuan Indonesia Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia Soepomo mengusulkan lima dasar negara pada sidang tanggal 31 Mei 1945, yaitu Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin Musyawarah Keadilan rakyat Soekarno pun menyampaikan terkait rumusan lima dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai berikut Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme Internasionalisme atau peri kemanusiaan Mufakat atau demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Dari perumusan yang dilakukan oleh ketiga tokoh tersebut selanjutnya dibahas dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk oleh BPUPKI. Panitia Sembilan merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang disebut dengan Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945 yang berisi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya dilaksanakan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 yang menjadi kejadian penting untuk sejarah lahirnya Pancasila. Dalam sidang tersebut terjadi sedikit perubahan pada isi Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pada sidang PPKI itu pula, Pancasila ditetapkan sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Akan sangat menyenangkan tentunya jika bisa memperkenalkan Pancasila pada anak-anak sedini mungkin. Hal ini bisa direalisasikan melalui buku Yuk Mengenal Pancasila Buku Aktivitas Plus Literasi untuk Anak yang bisa diberikan bagi anak-anak usia PAUD. Buku ini dilengkapi dengan kode batang tutorial dan literasi belajar anak yang akan semakin memperluas kreativitas dan wawasan untuk anak-anak. Yuk, pesan sekarang juga bukunya di
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12 Preview soal lainnya Ulangan PAI Semester 2 Genap SD Kelas 3 › Lihat soal“wasykuruulii” Arti ayat yang tepat adalah ….A. berdo’alah kepada-KuB. bersyukurlah kepada-KuC. aku pun akan mengampuni kamuD. berbuat baiklah kepada-Ku PTS Prakarya PKK SMA Kelas 11 › Lihat soalFungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datangmengikuti suatu urutan tertentu disebut fungsi…..A. PerencanaanB. PelaksanaanC. EvaluasiD. PenilaianE. Pengawasan Materi Latihan Soal LainnyaRemidial PPKn SMA Kelas 12PH 1 PAI SD Kelas 2Penjaskes PJOK Tema 2 SD Kelas 1PTS PPKn SMP Kelas 9 Semester GasalPenjaskes PJOK Tema 8 SD Kelas 1UH Tema 1 SD Kelas 5PH Tema 8 SD Kelas 5Hewan dan Tumbuhan - Sains SD Kelas 2IPA SD MI Kelas 6Kuis IPS SMP Kelas 8 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SD PPKn Acak ★ Ulangan PPKn SD Kelas 6Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas dari jasa…..A. PresidenB. PPKIC. BPUPKID. Panitia sembilan Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Semester 1 Pendidikan Kewarganegaraan PKn SD / MI Kelas 3Peraturan yang ada di papapn pengumuman termasuk jenis aturan yang …. a. Bagus b. Unik c. Tertulis d. Tidak tertulis Materi Latihan Soal LainnyaPra Aksara, Hindu Budha dan Islam - IPS Bab 7 SMP Kelas 7Jam - Bahasa Arab MTs Kelas 7PTS IPS Semester 1 Ganjil SD Kelas 5Surat Pribadi dan Surat Dinas - Bahasa Indonesia SMP Kelas 7UTS Penjaskes PJOK SD Kelas 5Bahasa Indonesia Tema 3 SD Kelas 2Microsoft Excel - PAT TIK SMP Kelas 8Tema 6 Subtema 4 SD Kelas 1Bulu Tangkis - Penjaskes SMP Kelas 7PAT Fisika Semester 2 Genap SMA Kelas 10Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas.
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara tidak serta merta ada begitu saja. Perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara dilakukan oleh para tokoh pendiri bangsa yang semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Lantas bagaimanakah proses perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara? Perumusan dan Penetapan Pancasila Proses perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara dibagi menjadi dua fase, yaitu fase perumusan pancasila dan fase penetapan pancasila sebagai dasar negara. Fase Perumusan Pancasila Proses perumusan pancasila erat kaitannya dengan suatu lembaga bentukan Jepang yaitu BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Jumbi Chosakai dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 dan diresmikan pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Awal perumusan dasar negara dilakukan pada sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Pada sidang pertama ini, tiga tokoh bangsa yaitu Moh. Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno berpidato mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara. Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara dan mengusulkan dasar negara dengan judul Asas dan Dasar Negara Indoesia. Dasar negara yang diusulkan oleh Moh. Yamin intinya sebagai berikut. Peri kebangsaan Peri kemanusaiaan Peri ketuhanan Peri kerakyatan Kesejahteraan rakyat Pada tanggal 31 Mei 1945, Dr. Soepomo pun mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara. Beliau mengemukakan bahwa negara yang dibentuk hendaklah negara integralistik yang berdasarkan pada hal-hal berikut ini Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin Musyawarah Keadilan sosial Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan pendapatnya mengenai dasar negara. Usulannya ini kemudian beliau beri nama Pancasila. Panca artinya lima dan sila artinya dasar. Dasar negara yang beliau usulkan yaitu Kebangsaan Indonesia Internasionalisme dan perikemanusiaan Mufakat demokrasi Kesejahteraan sosial Ketuhanan Yang Maha Esa Usulan nama ini kemudian disetujui untuk nama dasar negara Indonesia sehingga setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Sidang pertama BPUPKI berakhir namun perumusan dasar negara belum selesai. Padahal BPUPKI akan mengalami reses atau istirahat selama satu bulan. Karena hal tersebut, BPUPKI pun membentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang sehingga dinamakan Panitia Sembilan. Kesembilan panitia ini terdiri dari Soekarno sebagai ketua, Moh Hatta, Moh Yamin, Maramis, Soebardjo, Wachid Hasyim, Kahar Moezakir, H. Agoes Salim, dan R. Abikusno Tjokrosoejoso. Panitia ini bertugas untuk membahasa dasar negara Indonesia. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dasar negara Indonesia yang dikenal sebagai Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Dalam Piagam Jakarta, dasar negara Indonesia sebagai berikut Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rangkaian fase perumusan dasar negara Indonesia pun berakhir. Fase penetapan pancasila sebagai dasar negara BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 karena telah menyelesaikan tugasnya, pada tanggal yang sama dibentuklah panitia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Panitia tersebut dinamakan PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Jepang disebut Dokurtisu Junbi Inkai. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan didampingin oleh Moh. Hatta. Sidang pertama PPKI dilaksanakan sehari setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang pertama membahasa mengenai konstitusi Indonesia dan Piagam Jakarta sebagai pegangan. Sidang pun berlangsung. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sila pertama yang tercantum pada Piagam Karta diubah yang tadinya "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" Sehingga terbentuklah pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang tercantum sekarang. Sidang pertama PPKI ini menetapkan beberapa poin diantaranya Menetapkan UUD Republik Indonesia 1945. Dalam UUD ini terdapat rumusan dasar negara Indonesia Terpilihnya Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Moh. Hatta sebagai wakil Presiden Republik Idnoensia Membentuk sebuah komite nasional untuk membantu tugas presiden. Sehingga rangkaian proses perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara pun berakhir. Penutup Sekian artikel tentang Proses Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara semoga bermanfaat dan dapat dimafaatkan. Terimakasih. Selamat belajar!
proses perumusan pancasila sebagai dasar negara tidak terlepas dari jasa