Pendiri Pondok Pesantren Moderen Gontor yaitu KH Imam Zarkasyi semasa mudanya menuntut ilmu di Thawalib Padang Panjang. Rektor Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir, Dr. Syekh Abdurrahman Taj tahun 1955 mengunjungi Indonesia dan meninjau Diniyyah Puteri. Pemimpin tertinggi Al-Azhar itu terkesan dan kagum dengan sistem pendidikan pada Diniyyah
Setelah itu ia melanjutkan pendidikan pondok pesantren di Padang Panjang lalu Jakarta. Buya Hamka merupakan modernis tulen. Perjalanan dalam perjuangannya dimulai di Masyumi dan Muhammadiyah yang memiliki semangat modernisasi Islam. Ia beranggapan jika ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang netral. Pemikirannya tersebut membuatnya menganggap
Beberapa santri kelas XII di Pondok Pesantren Terpadu Serambi Mekkah Padang Panjang yang telah diwawancarai mengatakan bahwa mereka melakukan bullying terhadap adik kelasnya, karena mereka cenderung tidak mampu untuk menahan, mengelola dan mengekspresikan emosinya dengan baik atau ke hal yang positif.
Pada 1918, tatkala Malik berusia 10 tahun, ayahnya men- dirikan pondok pesantren di Padang Panjang dengan nama: "SUMATERA THAWALIB". Sejak itu, Abdul Malik alias Hamka menyaksikan kegiatan ayahnya dalam menyebarkan paham dan keyakinannya. Setelah mempunyai 2 orang anak, mereka kembali ke Padang Panjang. Di sanalah saya lahir pada 1935
Pada tahun 1916 M, Hamka dimasukkan ayahnya ke SekolahDiniyah di Pasar Usang Padang Panjang. Padi hari Hamka ke SekolahDesa dansore hari ia belajar di Sekolah Diniyah.Dua tahun kemudian, pada tahun 1918 Mketika ia berumur 10tahun, ayahnya mendirikan Pondok Pesantren di Padang Panjang dengannama Sumatra Thawalib.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng.
ponpes di padang panjang